Jika kita melihat arti dari pemasaran adalah seuatu aktivitas yang selalu dikaitkan dengan perdagangan. Jika meneladani Rasulullah saat melakukan perdagangan maka beliau sangat mengedepankan adab dan etika dagang yang luar biasa. Etika dan adab perdagangan inilah yang dapat disebut strategi dalam berdagang.
Beberapa etika yang harus di perhatikan dalam aspek pemasaran dan berdagang yang harus di junjung muslim dalam menjalankan aktivitas jual beli :
1. Tidak menjual sesuatu yang haram.
2. Tidak melakukan sistem perdagangan terlarang.
3. Tidak terlalu banyak mengambil untung.
4. Tidak membiasakan bersumpah ketika berdagagang.
5. Tidak berbohong ketika berdagang.
6. Penjual harus melebihkan timbangan.
7. Pemaaf, memepermudah dan lemah lembut dalam jual beli.
8. Tidak boleh memakan atau memonopoli barang dagangan tertentu.
Di dalam islam juga kita bisa mengenal 4 karakteristik pemasaran atau syariah marketing yang dapat menjadi panduan bagi pera pelaku pemasaran :
a. Teistis ( rabaniyah )
Salah satu ciri khas pemasar syariah yang tidak dimiliki dalam pemasaran konvensional yang dikenal selama ini adalah sifat yang religius ( diniyah ). Jiwa seorang pemasar syariah meyakini bahwa hukum syariat yang teistis atau bersifat ketuhanan ini adalah hukum yang paling sempurna. Selalu dekat dan mengawasinya ketika sedang melaksanakan segala macam bentuk bisnis.
b. Etis ( akhlaqiyah )
Sifat etis merupakan turunan dari sifat teistis. Dengan demikian, syariah marketing adalah konsep pemasaran yang sangat mengedepankan nilai moral dan etika. Karena nilai etika adalah nilai yang bersifat universal yang diajarkan oleh semua agama. Untuk mencapai tujuan tersebut Allah SWT. Memberikan petunjuk melalui para rasul nya untuk meliputi segala sesuatu yang di butuhkan manusia.
c. Realistis ( al-waqiiyyah )
Reaslistis syariah marketing bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis, anti modernitas, dan kaku. Syariah marketing adalah konsep pemasaran yang fleksibel. Mereka bekerja dengan profesional dan mengedepankan nilai-nilai religius, kesalehan, aspek moral, dan kejujuran dalam segala aktifitas pemasarannya.
d. Humanitis ( al insaniyyah )
Humanis adalah bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaanya terjaga dan terpelihara. Dengan memiliki sifat humanis menjadikan manusia yang terkontrol, dan seimbang ( tawazun ) tanpa mengenal ras warna kulit, kebangsaan dan status. Hal inlah yang menyebabkan syariat islam memiliki sifat universal sehingga menjadi syariat humnaistis universal.
Dalam aspek pemasaran juga harus mampu menilai potensi pasar, karena perusahaan selalu membutuhkan informasi dan pengetahuan tentangn keadaan pasar. Untuk menilai potensi pasar sangat diperlukan melakukan riset pasar, untuk mengumpulkan data yang dapat membuat keputusan pemasaran.
Untuk pengambilah keputusan yang tepat berdasarkan fakta dan data yang diperoleh dilapangan. Perakian, penyaringan, dan analaisis informasi yang relevan mengenai pasar dan kemampuan produk untuk dipasarkan merupakan landasan untuk menilai potensi keberhasilan sebuah usaha. Ada tiga aspek utama untuk menjalankan prosedur ini :
1. Penelitian potensi pasar dan identifikasi pelanggan
2. Analisis seberapa besar perusahaan tersebut bisa memanfaatkan potensi pasar
3. Penentuan peluang nyata pasar dan resiko melalui uji coba pasar.